EVALUASI
PENDIDIKAN UNTUK BIMBINGAN DAN KONSELING
DI
SEKOLAH SERTA MUTU PENDIDIKAN
Oleh
RISKA YANAWATI
Abstrak
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan
berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu
cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di
dalam berbagai lingkungan. Pendidikan dalam peningkatan mutunya membutuhkan
evaluasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sendiri telah melakukan evaluasi.
Dari evaluasi itu kita hendak mengetahui mengenai apakah tujuan yang telah
direncanakan dapat tercapai dengan baik atau tidak. Begitu juga dengan
pendidikan. Pendidikan membutuhkan evaluasi demi meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan. Evaluasi ini juga ditujukan kepada program bimbingan konseling di
sekolah. Evaluasi BK dilaksanakan untuk mengetahui apakah tujuan dari program
yang dibuat telah tercapai atau tidak tercapai.
Kata kunci: Pendidikan, Evaluasi, Tujuan
yang dicapai
Istilah evaluasi berasal dari bahasa
Inggris, yaitu Evaluation. Dalam buku “Essentials of Educational
Evaluation”, Edwind Wand dan Gerald W. Brown, mengatakan bahwa : “Evaluation
rafer to the act or prosses to determining the value of something”. Jadi
menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari pada sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka
evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dapat diartikan sebagai suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diharapkan oleh Departemen
Pendidikan. Selain itu kegiatan evaluasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan
memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses
yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu
sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,
maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan terus berupaya
mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan
yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum
dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan
materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi
pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum cukup berarti dalam
meningkatkan kuailtas pendidikan. Salah satu indikator kekurang berhasilan ini
ditunjukkan antara lain dengan NEM siswa untuk berbagai bidang studi pada
jenjang SMP dan SMA yang tidak memperlihatkan kenaikan yang berarti bahkan
boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah
dengan jumlah yang relatif sangat kecil.
Sekolah memiliki
tanggung jawab untuk mengelola dirinya berkaitan dengan permasalahan
administrasi, keuangan dan fungsi setiap personel sekolah di dalam kerangka
arah dan kebijakan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Bersama-sama dengan
orang tua dan masyarakat, sekolah harus membuat keputusan, mengatur skala
prioritas disamping harus menyediakan lingkungan kerja yang lebih profesional
bagi guru, dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keyakinan
masyarakat tentang sekolah/pendidikan. Kepala sekolah harus tampil sebagai
koordinator dari sejumlah orang yang mewakili berbagai kelompok yang berbeda di
dalam masyarakat sekolah dan secara profesional harus terlibat dalam setiap
proses perubahan di sekolah melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaan
kualitas total dengan menciptakan kompetisi dan penghargaan di dalam sekolah
itu sendiri maupun sekolah lain.
Bimbingan dan Konseling dalam
konteks sistem pendidikan nasional Indonesia ditempatkan sebagai bantuan kepada
peserta didik untuk dapat menemukan pribadi, memahami lingkungan, dan
merencanakan masa depan. Subjek yang ditangani konselor adalah subjek didik yang
berada dalam perkembangan normal. Kehadiran bimbingan dan konseling turut
memberikan berbagai kontribusi positif dalam penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Namun demikian, berbagai masalah masih dirasakan bimbingan dan
konseling terutama didalam penyelenggaraannya.
Penilaian
merupakan langkah penting dalam pengelolaan Bimbingan dan Konseling (BK). Tanpa
penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan
pelaksanaan program bimbingan yang telah direncanakan. Penilaian program
bimbingan merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan program itu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain keberhasilan program
dalam pencapaian tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat melalui
kegiatan penilaian.
Dalam
keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling penilaian diperlukan untuk
memperoleh umpan balik terhadap keefektifan
pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan. Dengan informasi ini dapat
diketahui sejauh mana keberrhasilan pelayanan bimbinan dan konseling dan dapat
ditertapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk mempertbaik dan mengembangankan
program selanjutnya.
Evaluasi
program bimbingan dan konseling adalah upaya untuk menelaah program pelayanan bimbingan dan konseling yang
telah dan sedang dilaksanakan untuk mengembangkan dan memperbaiki program
bimbingan dan konseling di sekolah bersangkutan. Dengan demikian, tujuan
evaluasipelayanan program bimbingan dan konseling di sekolah adalah;
1. Membantu menumbuhkembangkan kurikulum sekolah ke arah kesesuaian dan
kebutuhan peserta didik
2. Membantu guru-guru memperbaiki cara mengajar di kelas, dan
3. Memungkinkan program bimbingan dan konseling berfungsi lebih efektif
Evaluasi perlu diprogramkan secara sistematis dan
terpadu. Kegiatan evaluasi yang merupakan analisis dari hasil penilaian proses
maupun hasil dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan
pengembangan program pelayanan konseling. Dengan dilakukan penilaian secara
komprehensif, jelas dan cermat, maka diperoleh data atau informasi tentang
proses dan hasil seluruh kegiatan pelayanan konseling. Data dan informasi ini
dapat dijadikan bahan untuk pertanggungjawaban/akuntabiltas pelaksanaan program pelayanan
konseling.
Demikian
dapat disimpulkan bahwa manfaat kegiatan evaluasi adalah untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang ada. Dalam meningkatkan sumber daya manusia kegiatan
evaluasi dilakukan dalam berbagai usaha pembangunan pendidikan guna memperbaiki
mutu pendidikan. Pengembangan dan perbaikan kurikulum, tenaga pendidik,
fasilitas sekolah, serta pelatihan agar tenaga pendidik menjadi lebih bagus
dari segi kualitas mendidik telah dilakukan oleh pemerintah. Hal ini belum
cukup untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik lagi. Kegiatan ini perlu
dukungan dari setiap personil sekolah dimana sekolah juga memiliki peran
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sekolah adalah lembaga formal yang
memiliki tanggung jawab dalam mengelola lembaganya, baik dari segi
administrasi, mutu tenaga pengajar, fasilitas.
Selain
itu, seperti yang kita tahu bahwa sekolah diwajibkan memiliki guru bimbingan
konseling seperti pada Permendiknas 27 tahun 2008 Tentang standar kulaifikasi
akademik dan kopetensi konselor. Setiap satuan pendidikan wajib mempekerjakan
konselor yang memiliki standar kualifikasi akademik dan kopetensi konselor yang
berlaku secara nasional. Dengan demikian kegiatan evaluasi juga meliputi
evaluasi program bimbingan dan konseling. Evaluasi program bimbingan dan
konseling ini perlu
diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan evaluasi yang merupakan
analisis dari hasil penilaian proses maupun hasil dijadikan dasar dalam tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program pelayanan konseling.
SUMBER RUJUKAN:
Admin. (2012). Pengertian
Pendidikan Menurut Ahli. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/
[10 Maret 2014]
Admin. (2014). Evaluasi
Program BK. [Online]. Tersedia: http://bkfkipuhamka.com/index.php?option=com_content&view=article&id=73:evaluasi-program-bk&catid=45:karya-mahasiswa&Itemid=82 [13 Maret 2014]
Satriadi, Bekti. (2012). Evaluasi Layanan BK. [Online]. Tersedia: http://bekti-satriadi.blogspot.com/2012/10/evaluasi-layanan-bk.html
[15
Maret 2014]
Sudijono, A. (2007). Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Zdelslav, Fauzi. (2013). Program Bimbingan Konseling. [Online]. Tersedia: http://fauzizdeslav.blogspot.com/2013/09/makalah-evaluasi-akuntabilitas-bk.html
[15
Maret 2014]